Jangan lewatkan paket umrah promo spesial bulan oktober tahun 2025...

Aturan Terbaru Saudi: Umrah Mandiri Kian Sulit untuk Backpacker

Simak update aturan terbaru pemerintah Saudi yang mempersulit umrah mandiri/backpacker: kebijakan visa, hotel terintegrasi, dan sistem barcode 2024.

ARTIKELBERITATIPSUMRAH MANDIRI

Ibnu Khidhir

6/19/20253 min baca


Beberapa tahun terakhir, fenomena umrah mandiri atau “umrah backpacker” semakin diminati. Banyak jamaah memilih mengurus perjalanan tanpa biro travel untuk menghemat biaya, menikmati fleksibilitas, dan mencari pengalaman spiritual yang lebih personal. Namun, sejak 2023 hingga 2024, pemerintah Arab Saudi terus memperketat aturan dan menerapkan sistem digital yang mempersulit umrah mandiri, terutama bagi backpacker. Berikut penjelasan lengkap tentang perubahan aturan dan tantangannya.

1. Kebijakan Visa: Hanya Melalui Agen dan Aplikasi Resmi

Dulu, banyak backpacker memanfaatkan visa turis atau “multi-entry” untuk menunaikan umrah secara mandiri, bahkan dengan rute dan jadwal sendiri. Namun, mulai 2024, Saudi lebih selektif dan mengharuskan permohonan visa umrah melalui jalur resmi, baik lewat travel agent berizin atau langsung di aplikasi Nusuk (platform digital resmi pemerintah Saudi).

Apa saja yang berubah?

  • Visa turis kini sering tidak berlaku untuk ibadah umrah, khususnya pada musim ramai (high season).

  • Setiap visa harus terintegrasi dengan sistem pemerintah (barcode) yang memudahkan pelacakan dan pembatasan.

  • Proses approval visa semakin selektif, dan seringkali hanya diterima jika dibeli bersama paket hotel, transportasi, dan asuransi resmi.

2. Sistem Barcode, Digital Nusuk, dan Hotel Terintegrasi Tiket Pulang

Saudi menerapkan sistem barcode dan aplikasi Nusuk yang wajib digunakan oleh seluruh jamaah umrah. Setiap jamaah kini memiliki:

  • Barcode khusus pada visa, gelang elektronik, tiket hotel, dan transportasi.

  • Semua aktivitas (masuk hotel, naik bus antar kota, memasuki area Masjidil Haram/Nabawi) wajib scan barcode.

Penting!
Kini, pemesanan hotel harus terintegrasi dengan jadwal tiket pulang. Artinya, Anda tidak dapat sembarangan memilih hotel secara terpisah atau menginap tanpa reservasi resmi.

  • Saat pengajuan visa di aplikasi Nusuk, Anda harus memasukkan detail pemesanan hotel yang sesuai dengan tanggal kedatangan dan jadwal tiket pesawat pulang.

  • Jika ada ketidaksesuaian antara tanggal check-out hotel dengan tiket pulang, visa dapat ditolak atau akses ke hotel dan fasilitas lainnya diblokir.

  • Sistem digital Saudi menghubungkan data hotel, visa, dan tiket pesawat, sehingga semua jadwal perjalanan Anda harus sinkron dan terverifikasi.

Imbas untuk backpacker:

  • Tidak bisa lagi booking hotel murah secara lepas/non- agen (via aplikasi internasional) tanpa masuk sistem Saudi.

  • Musti membeli paket hotel dengan tanggal fix dan terdaftar di sistem pemerintah, sehingga fleksibilitas waktu dan rute sangat terbatas.

3. Pembatasan Akses & Checkpoint Ketat di Kota Suci

Untuk mengendalikan kepadatan, pemerintah Saudi memperketat akses ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan checkpoint dan screening dokumen digital.

  • Hanya jamaah yang namanya terdaftar dalam sistem resmi yang boleh masuk hotel di sekitar Haram.

  • Pintu masuk kota (khususnya Makkah) dijaga ketat dengan pengecekan dokumen dan barcode secara elektronik.

  • Praktik menumpang di apartemen, menginap di hostel murah tanpa registrasi, atau “numpang” di kamar teman kini sangat berisiko.

4. Dampak dan Tantangan: Umrah Mandiri Kian Tak Fleksibel

Dampak dari kebijakan terbaru ini:

  • Biaya umrah mandiri cenderung naik karena harus membeli paket lengkap dan tidak bisa “ala backpacker” murni.

  • Jadwal dan rute terbatas sesuai paket yang disetujui di sistem Nusuk.

  • Jamaah wajib mengikuti prosedur manasik digital, dari antrian ke masjid, jadwal transportasi, hingga pengambilan air zamzam.

Kini, bahkan pemilihan hotel dan waktu kepulangan tak lagi bisa diubah sesuka hati, karena harus sesuai sistem dan terintegrasi antara satu layanan dengan lainnya. Pelanggaran dapat berujung deportasi, sanksi, atau blacklist.

5. Tips Menghadapi Aturan Baru
  • Gunakan aplikasi Nusuk resmi: Urus visa dan seluruh layanan umrah lewat aplikasi atau agen terpercaya.

  • Pastikan pemesanan hotel dan tiket pulang sudah terintegrasi.

  • Hindari “trik” menginap di luar paket resmi. Semua pergerakan kini terpantau.

  • Rencanakan biaya ekstra. Umrah mandiri tetap bisa, tapi biaya dan keterikatan jadwal makin tinggi.

  • Ikuti perkembangan terbaru lewat situs Kemenag RI, Kedutaan Saudi, dan komunitas umrah mandiri yang resmi.

Aturan terbaru pemerintah Saudi membuat umrah mandiri dan gaya backpacker kini sangat terbatas. Jamaah dituntut lebih disiplin dalam merencanakan perjalanan, menyesuaikan jadwal hotel dan tiket pulang, serta mengikuti sistem digital yang ketat. Meski demikian, tujuan utama kebijakan ini adalah memastikan ibadah berjalan aman, nyaman, dan terkontrol.
Selalu update informasi dan patuhi regulasi agar ibadah umrah Anda tetap sah, lancar, dan bebas masalah!

Butuh update aturan, tips, atau rekomendasi agen resmi? Silakan hubungi admin di kolom komentar!