Jangan lewatkan paket umrah promo spesial bulan oktober tahun 2025...

Perbedaan Haji dan Umrah: Panduan Lengkap Berdasarkan Dalil dan Syariat

Ingin memahami perbedaan haji dan umrah? Temukan panduan lengkap ini yang membahas waktu pelaksanaan, rukun, lokasi, hukum, biaya, dan durasi kedua ibadah mulia tersebut.

BLOGFIQHPAKET UMRAHTIPS

Ibnu Khidhir

6/20/20253 min baca

Perbedaan Haji dan Umrah: Mengapa Penting Memahami Perbedaan Haji dan Umrah?

Haji dan umrah merupakan dua ibadah paling utama dalam Islam yang berpusat di Tanah Suci, khususnya di Mekkah. Keduanya sering disandingkan, namun memiliki perbedaan mendasar dalam hal waktu, kewajiban, tata cara, dan tempat pelaksanaan. Pertanyaannya, apakah semua umat Islam wajib melakukan keduanya? Kapan waktu terbaik untuk melakukannya? Dan apa saja rukun serta syarat sah masing-masing?

Memahami perbedaan ini sangat penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam niat dan pelaksanaan ibadah. Sebab, Allah SWT telah menetapkan hukum, waktu, serta tata cara yang khusus untuk setiap ibadah, dan Rasulullah SAW memberikan teladan jelas dalam pelaksanaannya.

1. Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah
Haji: Waktu Terbatas Setahun Sekali

Haji hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun, tepatnya pada bulan Dzulhijjah, dengan puncak ibadah pada tanggal 9 Dzulhijjah (wukuf di Arafah) dan berlanjut hingga hari-hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah).

Dalil dari Al-Qur’an:

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi...”
(QS. Al-Baqarah: 197)

Haji memiliki batasan waktu yang sangat ketat. Jika seseorang melewatkan wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah.

Umrah: Bisa Dilakukan Kapan Saja

Umrah bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, termasuk di bulan Ramadan yang memiliki keutamaan tersendiri. Namun sebagian ulama melarang pelaksanaan umrah selama hari-hari haji (8–13 Dzulhijjah) bagi yang tidak berhaji.

Hadits Nabi SAW:

“Umrah di bulan Ramadan menyamai haji bersamaku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Rukun dan Tata Cara Ibadah
Rukun Haji

Menurut mayoritas ulama (Syafi’i, Maliki, Hanbali), rukun haji terdiri dari:

  1. Ihram

  2. Wukuf di Arafah – inti haji

  3. Thawaf Ifadah

  4. Sa’i antara Shafa dan Marwah

  5. Tahallul

  6. Tertib (berurutan)

Hadits:

“Haji adalah Arafah.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lainnya – Shahih)

Wukuf di Arafah adalah pembeda paling utama antara haji dan umrah.

Rukun Umrah

Umrah memiliki rukun yang lebih sedikit:

  1. Ihram

  2. Thawaf

  3. Sa’i

  4. Tahallul

Tidak ada wukuf, tidak ada mabit di Muzdalifah, dan tidak ada lempar jumrah.

3. Lokasi Pelaksanaan
Haji: Banyak Lokasi Suci

Haji dilakukan dengan perjalanan berpindah-pindah:

  • Ka'bah di Masjidil Haram (untuk thawaf dan sa’i)

  • Padang Arafah (untuk wukuf)

  • Muzdalifah (untuk mabit dan mengumpulkan batu)

  • Mina (untuk melontar jumrah dan bermalam)

Perjalanan ini penuh makna spiritual dan menuntut ketahanan fisik.

Umrah: Terfokus di Mekkah

Umrah hanya dilakukan di Mekkah saja. Tidak ada keharusan ke Arafah, Muzdalifah, atau Mina.

4. Hukum dan Kewajiban
Haji: Wajib Sekali Seumur Hidup

Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Firman Allah:

“Menunaikan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.”
(QS. Ali Imran: 97)

Hadits Nabi SAW:

"Islam dibangun atas lima... salah satunya haji." (HR. Bukhari dan Muslim)

Umrah: Sunnah atau Wajib?

Mayoritas ulama menyatakan sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Tapi Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal menyatakan wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.

Dalil pendukung:

“Laksanakanlah haji dan umrah karena Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 196)

5. Durasi dan Tingkat Kesulitan
Haji: Ibadah Fisik dan Mental

Haji adalah ibadah panjang dan berat. Rangkaian kegiatan bisa memakan waktu 5–6 hari (8–13 Dzulhijjah), tapi perjalanan secara keseluruhan bisa berlangsung 30–40 hari, terutama untuk jamaah reguler Indonesia.

Haji membutuhkan stamina ekstra karena:

  • Jalan kaki jarak jauh

  • Aktivitas padat setiap hari

  • Cuaca ekstrem

  • Kerumunan jutaan jamaah

Umrah: Lebih Ringan dan Cepat

Umrah bisa diselesaikan dalam 2–4 jam jika dilakukan tanpa antre dan dengan bimbingan yang baik. Umrah biasanya dilakukan dalam 6–10 hari termasuk perjalanan, cocok untuk yang baru pertama kali ke Mekkah.

6. Biaya Pelaksanaan
Haji: Lebih Mahal dan Terbatas

Biaya haji reguler di Indonesia berkisar antara Rp50 juta – Rp100 juta, tergantung pada jenis (reguler atau plus). Selain biaya, pendaftar juga harus masuk daftar tunggu hingga puluhan tahun.

Umrah: Lebih Terjangkau dan Fleksibel

Biaya umrah saat ini berada di kisaran Rp25 juta – Rp35 juta, tergantung fasilitas dan musim. Tidak perlu antre panjang, dan bisa dilakukan kapan saja sesuai waktu luang jamaah.

7. Keutamaan Spiritual dan Pahala
Haji: Ganjaran Surga

Rasulullah SAW bersabda:

“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Haji mabrur juga diampuni dosanya:

“Ia kembali seperti hari dilahirkan oleh ibunya.”
(HR. Bukhari)

Umrah: Penghapus Dosa

Nabi SAW bersabda:

“Antara satu umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa di antara keduanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Umrah di bulan Ramadan memiliki keutamaan istimewa:

“Umrah di bulan Ramadan setara dengan haji bersamaku.”
(HR. Bukhari)

Mana yang Harus Didahulukan?
  • Jika sudah mampu dan mendapat kuota, lakukan haji terlebih dahulu, karena ia adalah rukun Islam.

  • Jika belum bisa haji, maka umrah adalah pilihan ibadah yang sangat dianjurkan, terutama untuk mendekatkan diri ke Tanah Suci dan mempersiapkan diri secara spiritual maupun fisik.

  • Umrah juga bisa menjadi pengalaman awal sebelum melaksanakan haji.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebut bahwa perjalanan ke Baitullah, baik haji maupun umrah, adalah proses tazkiyah (penyucian diri) yang hakiki dan menjadi refleksi penghambaan total kepada Allah SWT.

Haji dan umrah adalah dua perjalanan spiritual tertinggi bagi umat Islam. Keduanya membawa nilai-nilai ketundukan, pengorbanan, dan kecintaan kepada Allah SWT. Meskipun berbeda dari segi waktu, rukun, hukum, biaya, dan pelaksanaannya, keduanya saling melengkapi dalam menyempurnakan iman.

Semoga dengan memahami perbedaan haji dan umrah secara mendalam, kita dapat menjalankan ibadah tersebut sesuai syariat, niat yang benar, dan persiapan yang matang.

Referensi:
  • Al-Qur’an: Al-Baqarah: 196, 197; Ali Imran: 97

  • Hadits: Shahih Bukhari dan Muslim (Bab Haji dan Umrah)

  • Kitab Klasik: Al-Majmu’ (Imam Nawawi), Ihya Ulumuddin (Al-Ghazali)

  • Fiqhus Sunnah – Sayyid Sabiq