Fakta Mengejutkan! Bukan Abrahah, Tetapi 2 Sosok inilah yang Menghancurkan Kabah
Abrahah tidak pernah menghancurkan Ka’bah. Pelaku sebenarnya berasal bukanlah musuk Islam, tetapi dari dalam dunia Islam, dan Ka’bah kelak juga akan dihancurkan lagi oleh tokoh akhir zaman bernama Dzul-Suwaiqatain. Inilah kisah lengkapnya.
SEJARAHBLOGARTIKELSEJARAH ISLAM
Ibnu Khidhir
11/19/20253 min baca


Banyak orang mengenal kisah Abrahah dan pasukan bergajah dari Al-Qur’an, tetapi hampir tidak ada yang tahu bahwa Ka’bah benar-benar hancur di masa berikutnya. Tidak oleh Abrahah, bukan oleh bangsa asing, dan bukan oleh pasukan luar Islam. Penghancurnya justru berasal dari dua sosok yang tercatat jelas dalam sejarah dan hadis: satu terjadi di sejarah umat Islam, dan satu lagi akan datang di akhir zaman.
Dua peristiwa ini mengguncang Makkah, memecah umat, dan meninggalkan luka yang masih dikenang hingga kini. Kisahnya jarang dibahas di mimbar, tidak populer di sekolah, dan sering disalahpahami. Siapa mereka dan mengapa Ka’bah bisa hancur di tangan kaum Muslim sendiri? Inilah sejarah yang jarang diungkap.
Tragedi Pertama: Ketika Ka’bah Terbakar di Masa Abdullah bin Zubair
Kisah ini terjadi pasca wafatnya Mu’awiyah dan setelah Yazid bin Mu’awiyah memimpin Syam. Abdullah bin Zubair RA, seorang tokoh mulia keturunan Abu Bakar Ash-Shiddiq, menolak membaiat Yazid dan menjadikan Mekah sebagai pusat perlawanan.
Ketegangan politik meningkat saat Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah dan memandang otoritas Ibn Zubair sebagai ancaman yang harus disingkirkan. Ia mengutus tangan kanannya yang terkenal kejam, Al-Hajjaj bin Yusuf saw, untuk menaklukkan Mekah.
Hajjaj membawa pasukan besar dan menempatkannya di bukit-bukit sekitar kota suci. Dari sana, manjaniq meluncurkan batu berapi dan panah menyala ke arah Masjidil Haram. Api mengenai kiswah Ka’bah dan merembet ke tiang-tiang kayu. Guncangan dari batu-batu manjaniq meruntuhkan sebagian sisi Ka’bah. Ibn Katsir menggambarkan hari-hari itu seperti bumi Makkah berguncang, debu beterbangan, dan tangisan memenuhi lorong-lorong masjid.
Abdullah bin Zubair RA kemudian membangun ulang Ka’bah sesuai rancangan Nabi Ibrahim, memperluas bangunan, menambahkan Hijr Ismail, dan membuat dua pintu. Namun setelah gugurnya Ibn Zubair, Abdul Malik memerintahkan agar Ka’bah dikembalikan ke bentuk Quraisy sebelum Islam. Sejak saat itu, bentuk Ka’bah yang kita lihat sekarang adalah hasil rekonstruksi yang dilakukan Al-Hajjaj saw.
Tragedi Kedua: Penghancur Ka’bah di Akhir Zaman — Dzul Suwaiqatain
Jika tragedi masa Al-Hajjaj saw mengguncang sejarah, kisah kedua jauh lebih mengejutkan karena belum terjadi, tetapi disebut dalam hadis. Rasulullah saw bersabda bahwa Ka’bah akan dihancurkan lagi di akhir zaman. Pelakunya bukan bangsa Arab, bukan pasukan modern, dan bukan Dajjal, tetapi seorang lelaki dari Habasyah bernama Dzul Suwaiqatain.
Hadis shahih Bukhari menyebutkan:
“Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzul Suwaiqatain dari Habasyah.” (HR. Bukhari)
Gelar Dzul Suwaiqatain berarti laki-laki yang memiliki betis kecil. Ulama menjelaskan bahwa kehancuran Ka’bah pada masa ini terjadi bukan karena perang atau politik, tetapi karena syariat sudah tidak ditegakkan. Urutan besar akhir zaman menurut banyak ulama adalah wafatnya Nabi Isa, keluarnya Ya’juj Ma’juj, manusia kembali kepada kekafiran, haji tidak lagi dilakukan, baru kemudian Dzul Suwaiqatain datang merobohkan Ka’bah batu demi batu. Peristiwa ini adalah tanda besar dekatnya Hari Kiamat.
Sejarah juga mencatat masa Qaramithah pada tahun 317 H yang menjarah Ka’bah dan mencuri Hajar Aswad. Peristiwa itu brutal, membunuh ribuan jamaah, mencemari Zamzam, dan melukai hati umat Islam. Namun berbeda dengan Hajjaj dan Dzul Suwaiqatain, Ka’bah tidak dihancurkan secara keseluruhan.
Mengapa Kisah-Kisah Ini Tidak Populer?
Banyak umat Islam mengenal kisah Abrahah karena disebut langsung dalam Al-Qur’an, tetapi tidak banyak yang mengetahui tragedi setelahnya. Kedua peristiwa menimpa Ka’bah di tengah konflik internal umat Islam, sehingga banyak ulama menekankan persatuan dan tidak menghidupkan kembali luka lama. Pendidikan sejarah Islam juga sering fokus pada masa keemasan, bukan masa kelam yang menunjukkan perpecahan internal. Peristiwa Qaramithah, dengan kekejaman dan penjarahan yang terjadi, dianggap terlalu mengerikan untuk diangkat dalam ceramah umum.
Meski demikian, sejarah tetap harus dipahami. Ka’bah, sebagai simbol tauhid dan persatuan, pernah mengalami masa-masa gelap akibat ambisi politik dan kebencian ideologis. Dari kisah ini, umat diajak belajar bahwa menjaga stabilitas, persatuan, dan kehormatan Tanah Suci adalah tanggung jawab bersama agar rumah Allah tetap dihormati dan terjaga dari perpecahan manusia.
Ka’bah tetap berdiri tegak hingga hari ini meskipun pernah terbakar, dibongkar, dijarah, dan akan menghadapi ujian di akhir zaman. Kejadian-kejadian ini memperlihatkan bahwa Ka’bah adalah rumah Allah yang selalu dijaga-Nya, meski manusia berulang kali membuat kekacauan.
Abrahah gagal karena Allah mengirim burung ababil. Namun ketika manusia sendiri yang mencederai Ka’bah, sejarah berjalan sebagai pelajaran. Pada akhirnya, Ka’bah tetap menjadi pusat ibadah, pusat doa, dan simbol persatuan umat hingga hari kiamat. Musuh paling berbahaya tidak selalu datang dari luar, tetapi kadang lahir dari ambisi dan perpecahan internal umat sendiri.
Baca Juga:
>>Perjalanan Lintas Waktu: Festival Modern Souq Ukaz di Arab Saudi
>>Keindahan Tersembunyi di Kota Taif, Makkah, Saudi Arabia
>>Kisah Inspiratif Perjalanan Haji Ibnu Battuta
>>Mengapa Nabi Hijrah Ke Madinah? Ini Alasannya!
>>Alasan Abrahah Ingin Menghancurkan Kabah
>>Manasik Umrah Lengkap 2025: Panduan Doa, Tata Cara, dan Tips Jamaah
>>Niat Umrah Bersyarat: Doa Arab, Terjemahan, dan Penjelasan Lengkap
>>Fast Track Raudhah: Apa Itu, Cara Daftar, dan Keuntungan bagi Jamaah
>>Rahasia Bisa Masuk Raudhah Lebih dari Sekali dalam Sehari
>>Misteri dan Alasan Abrahah Ingin Menghancurkan Kabah
>>Panduan Aplikasi Nusuk 2025: Cara Daftar, Booking Raudhah, dan Fast Track
>>Bolehkah Perempuan Melaksanakan Umrah Saat Haid? Begini Penjelasan Ulama
>>Berapakah Tarif Biaya Badal Umrah 2025?
>>Mengapa Umrah Disebut Haji Kecil? Ini Dia Sejarahnya!
>>Inilah Alasan Mengapa Ka'bah Dipenuhi Oleh Berhala Pada Masa Jahiliyah!
>>Ini dia, 6 Kota di Dunia yang Menjadi Pusat Peradaban Islam
