Perjalanan Lintas Waktu: Festival Souq Ukaz di Arab Saudi

Festival Souq Ukaz di Arab Saudi menghadirkan kembali pasar legendaris pra-Islam. Dari pusat syair dan dakwah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam hingga festival budaya modern, Ukaz menjadi perjalanan lintas waktu yang unik.

SEJARAH ISLAMBLOGSEJARAHEKONOMIINSPIRASISIRAH NABAWIYAHARTIKEL

Ibnu Khidhir

9/27/20253 min baca

Dari Pasar Jahiliyah ke Festival Modern

Bayangkan sebuah pasar ribuan tahun lalu, di mana ribuan orang berkumpul: pedagang dari Yaman, penyair dari Najd, dan pemuka kabilah dari Hijaz. Di sana terdengar lantunan qasidah indah, deru unta, serta riuh transaksi dagang. Pasar itulah Souq Ukaz, pusat kebudayaan pra-Islam yang masyhur di jazirah Arab.

Kini, berabad-abad setelah masa kejayaannya, Souq Ukaz kembali dihidupkan dalam bentuk festival budaya modern di Arab Saudi. Setiap tahun, ribuan orang hadir menyaksikan bagaimana pasar legendaris itu direkonstruksi: dengan pertunjukan seni, perlombaan syair, hingga bazar internasional. Festival ini seakan menjadi perjalanan lintas waktu—menyatukan masa lalu, kini, dan masa depan dalam satu panggung.

Jejak Sejarah Souq Ukaz

Souq Ukaz lahir pada masa pra-Islam, berlokasi di antara Thaif dan Makkah, tepatnya di lembah yang kini dikenal sebagai Wadi Ukaz. Pasar ini dibuka setiap bulan Dzulqa’dah, salah satu bulan haram, ketika perang antar-suku dilarang. Hal itu menjamin keamanan para pedagang dan musafir.

Di sini, bukan hanya transaksi dagang yang berlangsung. Souq Ukaz juga menjadi ajang kompetisi syair paling bergengsi. Penyair-penyair ternama seperti Imru’ al-Qais, Antarah bin Syaddad, dan Zuhair bin Abi Sulma pernah melantunkan bait-bait emas mereka di hadapan ribuan orang. Syair terbaik bahkan ditulis dengan tinta emas dan digantung di Ka‘bah, yang dikenal dengan nama Mu‘allaqat.

Lebih dari itu, Souq Ukaz adalah ruang diplomasi. Di sinilah kabilah-kabilah menyepakati gencatan senjata, aliansi dagang, hingga urusan politik. Dengan kata lain, Ukaz adalah jantung sosial, ekonomi, dan budaya jazirah Arab sebelum datangnya Islam.

Souq Ukaz dalam Jejak Dakwah Rasulullah ﷺ

Pasar Ukaz bukan hanya tempat transaksi duniawi, tetapi juga pernah menjadi panggung dakwah Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke pasar ini untuk menyeru manusia kepada tauhid. Beliau berjalan dari tenda ke tenda, menawarkan Islam kepada kabilah-kabilah yang hadir.

Namun, dakwah beliau kerap dihalangi Abu Lahab yang mengikuti dari belakang. Meskipun demikian, banyak benih iman yang tumbuh dari interaksi di pasar ini, yang kelak melahirkan para sahabat dari luar Makkah. Dengan begitu, Souq Ukaz bukan sekadar situs budaya, melainkan juga saksi perjuangan awal Islam.

Festival Souq Ukaz: Menghidupkan Tradisi di Era Modern

Pemerintah Arab Saudi melalui Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH) menghidupkan kembali Souq Ukaz sejak awal 2000-an. Festival ini diadakan setiap tahun di sekitar Thaif, biasanya pada musim panas.

Festival Souq Ukaz modern menghadirkan suasana pasar klasik: tenda-tenda ala kabilah Arab, pertunjukan seni tradisional, parade kuda, hingga pertunjukan teater sejarah. Ada juga kompetisi syair internasional yang mengingatkan pada tradisi Mu‘allaqat, tetapi dengan sentuhan modern: peserta datang dari berbagai negara Arab, bahkan Eropa dan Asia.

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang pameran budaya global. Negara-negara sahabat diundang untuk membuka paviliun, memperkenalkan seni, kuliner, dan tradisi mereka. Hal ini menjadikan Souq Ukaz bukan hanya rekonstruksi sejarah, tetapi juga jembatan diplomasi budaya internasional.

Nilai Ekonomi dan Pariwisata

Festival Souq Ukaz kini menjadi salah satu magnet pariwisata terbesar di Arab Saudi, terutama di wilayah Thaif. Ribuan turis lokal maupun internasional hadir setiap tahun, menciptakan perputaran ekonomi yang besar.

Bagi warga Saudi, festival ini juga menjadi ruang edukasi: mengingatkan generasi muda akan akar sejarah mereka. Souq Ukaz memperlihatkan bahwa sebelum era minyak, bangsa Arab sudah memiliki warisan peradaban besar dalam perdagangan, seni, dan diplomasi.

Souq Ukaz: Perjalanan Lintas Waktu

Mengunjungi Festival Souq Ukaz ibarat berjalan di lorong waktu. Dari pasar jahiliyah, dakwah Rasulullah ﷺ, hingga festival modern abad ke-21, semuanya terjalin dalam satu benang merah.

Bagi umat Islam, festival ini bukan sekadar hiburan budaya, melainkan juga napak tilas sejarah. Di sanalah kita bisa membayangkan bagaimana Rasulullah ﷺ berdakwah di tengah riuhnya pasar, bagaimana syair menjadi alat propaganda, dan bagaimana ekonomi membentuk jaringan sosial bangsa Arab.

Souq Ukaz mengajarkan bahwa peradaban bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga soal budaya, seni, dan kata-kata. Itulah sebabnya, festival ini terasa istimewa: karena ia menghubungkan warisan masa lalu dengan semangat modernitas.

Festival Souq Ukaz di Arab Saudi adalah bukti bahwa sejarah bisa dihidupkan kembali dengan cara yang modern, kreatif, dan penuh makna. Dari pasar pra-Islam hingga festival budaya internasional, Souq Ukaz menjadi saksi perjalanan bangsa Arab lintas generasi.

Di balik keramaian festival, ada pesan penting: menjaga warisan leluhur bukan berarti terjebak pada masa lalu, melainkan menjadikannya fondasi untuk membangun masa depan.

FAQ tentang Festival Souq Ukaz

1. Apa itu Souq Okaz Festival?
Souq Okaz Festival adalah sebuah acara budaya tahunan di Arab Saudi yang menghidupkan kembali semangat pasar Arab kuno. Festival ini menampilkan lomba syair, pertunjukan sejarah, kerajinan tradisional, hingga seni pertunjukan yang merayakan kekayaan warisan Saudi.

2. Kapan dan di mana Souq Okaz Festival diadakan?
Festival ini berlangsung di Taif, Arab Saudi, biasanya pada bulan Juli atau Agustus sebagai bagian dari Saudi Season of Events. Lokasinya berada di sekitar kawasan bersejarah Wadi Ukaz, tak jauh dari Makkah.

3. Aktivitas apa saja yang bisa dinikmati pengunjung?
Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan langsung, drama sejarah, lomba syair, pameran kerajinan tangan, kuliner Arab, hingga atraksi khas gurun seperti balap unta, falconry, dan parade kuda. Ada juga paviliun budaya dari negara-negara sahabat yang menghadirkan seni dan tradisi mereka masing-masing.

Baca Juga:
>>Sejarah Pasar (Souq) Ukaz di Arab Saudi
>>Keindahan Tersembunyi di Kota Taif, Makkah, Saudi Arabia
>>Kisah Inspiratif Perjalanan Haji Ibnu Battuta
>>Mengapa Nabi Hijrah Ke Madinah?
>>Alasan Abrahah Ingin Menghancurkan Kabah